Vietnam
Nama Resmi
: Republik Sosialis Vietnam
Pemerintahan
: Republik Parlementer
Motto Vietnam :
Kemerdekaan, Kebebasan, Kebahagiaan
Kepala Negara :
Presiden (Tran Dai Quang)
Kepala Pemeintahan
: Perdana Menteri (Nguyen Xuan
Phuc)
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca (Majulah Tentara)
Ibukota :
Hanoi
Mata Uang : Dong
Luas : 329.600 km2 persegi
Tanggal Merdeka
: 2 September 1945
·
Sejarah
Vietnam
merupakan suatu daerah yang telah lama Vietnam merupakan sebuah negara yang
berada di kawasan Indochina termasuk dengan wilayah Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Seperti kebanyakan negara di kawasan Asia Tenggara, vietnam juga telah
mengalami penjajahan dari kolonialis Perancis dan Jepang. Bangsa vietnam diduga
berasal dari orang nomaden mongol dan wilayah cina daratan, maka tak heran
bahwasanya kala itu wilayah Vietnam merupakan daerah otonom Cina yang
berlangsung hingga abad ke 15. Kerajaan
Ly di wilayah utara dan Champa di selatan-tengah kemudian muncul yang menguasai
daerah ini. Sejak abad 17 kerajaan Ly mendominasi Vietnam dan mengusir Champa
ke pesisir selatan Vietnam dan diperkirakan kerajaan Champa ini runtuh di tahun
1720-an.[1]
Masuknya
kolonialis Perancis sejak 1858 dan
berkuasa mulai pada tahun 1884 sertamerta menjadikan wilayah Vietnam sebagai Indocina Perancis termasuk didalamnya
Myanmar, Laos, dan Kamboja. Perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan
terhadap kolonialis Perancis diprakarsai Ho Chi Minh yang mendirikan suatu
partai Indochinese Communist Party (ICP) hingga berhasil memerdekakannya pada 2
September 1945 pasca kalahnya Jepang atas sekutu. Deklarasi yang dikumandangkan
Vietnam tidak membuat negara ini aman, pasalnya Perancis kembali melakukan
agresi militer berkepanjangan hingga memecahkan Vietnam menjadi utara dan
selatan melalui perjanjian Geneva pada 29 Juli 1954. Perpecahan ini menimbulkan
clash kepentingan komunisme vs kapitalisme atau Soviet-AS hingga menyebabkan
Perang Vietnam (1957-1975) dimenangkan oleh blok utara dan menjadikan Vietnam
negara sosialis komunisme pada 2 Juli
1976.[2]
·
Sosial budaya
Vietnam
memiliki jumlah penduduk 95,6 juta jiwa dengan wilayah 329.560 km². Negara
bermata uang Dong ini punya keberagaman etnis dan agama yang beragam dari suku
dan etnis yang ada di vietnam terdiri
Viet (85,7%); Tay 1,9%; Thai 1,8%; Muong 1,5%; Khmer 1,5%; Mong 1,2%; Nung
1,1%; lainnya 5,3%. Sedangkan agama Budha 50%, Katolik 25 %, Hoa Hao 5%, Cao
Dai 0.9%, Protestant 0.9%, Islam 0.1%. Bahasa yang digunakan umumnya Vietnam
(Resmi), bahasa Inggris dan Perancis (bahasa populis/secondary line), Mandarin
dan bahasa Khmer.[3]
·
Perekonomian
Vietnam
merupakan negara agraris namun perlahan-lahan bergerak ke arah kebangkitan
industrialisasi melalui pembangunan banyak pabrik serta mencoba menggaet banyak
investor menanamkan modal ke dalam negeri. Hal itu berawal dari Reformasi Doi Moi yang dilakukan untuk
memperbaiki ekonomi dan politik
diluncurkan pada tahun 1986, telah membuat vietnam menjadi open minded
(terbuka) hingga memacu pertumbuhan ekonomi cepat dan stabilitas ekonomi yang
kuat. Sejak tahun 1990, PDB pertumbuhan ekonomi Vietnam merupakan di antara
yang tercepat di dunia rata-rata 6,7 persen per tahun. Pada tahun 2016 Vietnam
berhasil mencetak angka 6,8 dari petumbuhan ekonominya. Selain itu pendapatan perkapita penduduknya sebesar 2.167 Dolar Amerika per tahun.[4]
·
Militer
Menurut situs
GlobalFirePower Vietnam menduduki peringkat 17 dunia dari 126 negara dunia.
Doktrin yang dianut merupakan “people war” (perang rakyat). Untuk mengakomodir
pembelian dan pemeliharan alutistanya, Vietnam menganggarkan bujet belanja
pertahanan sebesar 3,5 miliar dolar Amerika. Jumlah personil tentara 415 ribu
prajurit aktif dan 5 juta cadangan, negara ini juga memiliki prinsip wajib
militer bagi laki-laki yang berusia minimal 18 tahun selama setahun setengah.
Jumlah persenjataan tiap matra Vietnam People’s Army (VPA) terdiri dari 8444
unit untuk Darat, 797 untuk Udara, dan 98 unit di laut plus 6 kapal selam.[5]
·
Politik dan Pemerintahan
Presiden
Vietnam adalah Tran Dai Quang dan jabatan Perdana Menteri oleh Nguyen Xuan
Phuc. Vietnam menggunakan sistem
Parlementer, presiden berwenang sebagai kepala negara dan secara nominal adalah
panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan
dan Keamanan dan punya kuasa untuk mengangkat Perdana Menteri. Perdana Menteri Vietnam
adalah kepala pemerintahan mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi
perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira.
Vietnam
memiliki sebuah lembaga yang berperan sebagai perumus Undang-Undang pemerintah
(Parlemen Unikameral). Lembaga tersebut bernama Majelis Nasional Vietnam
(National Assembly) sebagai representasi tertinggi rakyat Vietnam. Fungsi
utamanya ada 3 yaitu: Memproduksi legislasi, memformulasikan kebijakan luar
negeri dan domestik yang vital, serta melaksanakan pengawasan tertinggi atas
seluruh kegiatan negara. Lembaga ini memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lembaga eksekutif dan yudikatif.[6]
Sistem
peradilan di Vietnam dilaksanakan Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court
of Vietnam) yang terdiri dari Kepala Jaksa Agung dan 13 hakim atas rekomendasi
presiden untuk 5 tahun, memiliki kewenangan hukum tertinggi di Vietnam serta bertanggung
jawab kepada Majelis Nasional. Di bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan
Kotamadya Propinsi dan Pengadilan Daerah Vietnam.[7]
·
Politik luar negeri Vietnam
Resolusi No.13
oleh Politbiro Partai Komunis Vietnam (CPV) pada Mei 1988 telah mengubah arah
kebijakan luar negeri vietnam ke arah 'lebih banyak teman dan musuh yang lebih
sedikit'. Konkritnya melalui empat pilar yang hadir kemudian yaitu multilateralism, partnership,
diversification, dan integration. Melalui keempat pilar tersebut,
sebetulnya arah kebijakan luar negerinya cenderung bagaimana mempertahankan
kedaulatannya melalui kegiatan-kegiatan diplomatik secara damai. Sejak saat
itu, Vietnam telah melakukan kebijakan eksplisit integrasi internasional yang
komprehensif dan mengambil peran aktif dalam urusan internasional Vietnam bekerja untuk menciptakan kondisi
internasional yang menguntungkan untuk menyediakan percepatan pembangunan
sosial-ekonomi, industrialisasi nasional dan modernisasi negara.[8]
·
Pemilu Vietnam dan Kepartaian
Republik
Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru
disahkan pada April 1992 menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu Partai
Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik dan
masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerjasama atau didukung oleh Partai
Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan
umum. Proses pemilu di Vietnam diikuti rakyat hanya memilih anggota
majelis nasional (National Assembly) yang berjumlah 500 kursi. Anggota
Communist Party of Vietnam (CPV) akan mengadakan rapat pemilihan calon yang
diusung pada pemilu presiden yang akan diseleksi oleh Majelis Nasional untuk
dijadikan Presiden Vietnam 5 tahun masa yang datang.
Partai penguasa
Vietnam Communist Party of Vietnam (CPV) merupakan terusan dari partai komunis
Indocina yang dulu didirikan oleh Ho Chi Minh pada masa perlawanan Kolonialis. Ideologi
Partai sendiri terilhami pemikiran Marxisme-Leninisme dan Ho Chi Minh. Motto
partai yaitu internasionalisme sosialis kelas pekerja, dan mendukung perjuangan
untuk perdamaian, kemerdekaan nasional, demokrasi dan kemajuan sosial dari
masyarakat dunia.
Kongres
Nasional adalah organ tertinggi partai. Arah Partai dan Pemerintah diputuskan
pada Kongres Nasional yang diadakan setiap lima tahun sekali. Setiap
dilaksanakan kongrees selau dirumuskan arah gerak partai dan memilih awak
Komite Sentral untuk bertugas dalam masa lima tahun kedepan melalui pemilihan
suara dari kelompok internal partai. Komite Sentral sendiri merupakan lembaga
yang paling kuat CPV ini. Hasil dari pemilihan dan rapat kongres nasional
haruslah diimplementasikan dan menjadi program kerja bagi mereka. Jumlah
anggota Komite Sentral dengan latar belakang provinsi meningkat dari rendah
dari 15,6 persen pada tahun 1982 dengan tinggi 41 persen pada tahun 2001.[9]
·
Pers dan Media Informasi
Sebagai negara
yang menganut paham komunis, media kesuluruhannya dikuasai pihak pemerintah. Melalui
Kementerian Informasi dan Komunikasi negara, pemerintah menancapkan taring
kekuasaanya sebagai pembendung kehancuran dalam masyarakat yag ditakutkan bila
media terlalu bebas maka hanya menggangu stabilitas politik dalam negeri.[10]
Saluran televisi hanya melalui Vietnam Television (VTV) yang dikuasai
pemerintah. Pusat berita dan Informasi sendiri harus melalui Vietnam News
Agency (Viet Nam Thong Tin Xa) yang juga menyediakan multi bahasa. Media cetak
(koran) diperkirakan ada sekitar 75 yang terbit setiap hari dan tentunya tidak
boleh adanya kritikan kepada pemerintah karena akan ditutup. Saluran radio di Vietnam
(VOV) memiliki enam jaringan radio, termasuk VOV 5 dengan program dalam bahasa
Inggris, Perancis dan Rusia. Ada 45.500.000 pengguna internet per Desember
2014 Materi yang dianggap cabul, politik
oposisi disaring,selain itu ISP akses ke Facebook diblokir. Untuk itu
dihadirkan situs media sosial lokal bernama GO.vn yang digunakan untuk
masyarakat dalam negeri Vietnam.[11]
DAFTAR PUSTAKA
Cipto, Bambang. Hubungan
Internasional Di Asia Tenggara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
D.G.E, Hall. Sejarah
Asia Tenggara, Surabaya: Usaha Nasional, 1988.
Hosansky, David.
Political Handbook of Asia 2007, Washington DC: CQ Press, 2007.
Kusumohamidjojo, Budiono. Asia Tenggara Dalam Perspektif Netralitas Dan Netralisme, Jakarta:
PT Gramedia, 1985.
Robbers, Gerhard, Encyclopedia
of World Constitutions, New York: Facts on File, 2006.
The World Factbook CIA Vietnam, www.cia.gov/library/publications/the-world factbook/geos/vm.html.
Vietnam Military Strenght
GlobalFirePower, http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=vietnam.
Vietnam Overview by Worldbank, http://www.worldbank.org/en/country/vietnam/overview.
Vietnam
profile – Media”, http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-16567840.
[1]
D.G.E.Hall, Sejarah Asia Tenggara
(Surabaya: Usaha Nasional. 1988), hal. 618-621.
[2]
Budiono Kusumohamidjojo, Asia Tenggara Dalam Perspektif Netralitas Dan
Netralisme (Jakarta: PT Gramedia. 1985),
hal. 81-84.
[3]
“The World Factbook Vietnam”, www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/vm.html.
Diakses 20 Desember 2016.
[4]
“Vietnam Overview by Worldbank”, http://www.worldbank.org/en/country/vietnam/overview. Diakses 18 Desember 2016.
[5]
“Vietnam Military Strenght
GlobalFIrePower”, http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=vietnam.
Diakses 18 Desember 2016.
[6]
“The World Factbook Vietnam”, https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/vm.html.
Diakses 15 Desember 2016.
[7]
Gerhard Robbers, Encyclopedia of World
Constitutions (New York: Facts on File, 2006), hal. 1023.
[8]
Bambang Cipto, Hubungan Internasional Di
Asia Tenggara (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007), hal. 156.
[9]
David Hosansky, Political Handbook of
Asia 2007 (Washington DC: CQ Press. 2007), hal. 775-776.
[10]
Ibid, hal. 778
[11]
“Vietnam profile – Media”, http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-16567840. Diakses 21 Desember 2016.
Profil negara Vietnam
BalasHapus