Tipologi Partai Politik

A. PENGERTIAN PARTAI POLITIK

   Partai politik merupakan keharusan dalam kehidupan politik modern yang demokratis. Sebagai suatu organisasi, partai politik secara ideal dimaksudkan untuk mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan tertentu, memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara absah (legitimate) dan damai. Karena itu, “partai politik dalam pengertian modern dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok yang mengajukan calon-calon bagi jabatan publik untuk dipilih oleh rakyat sehingga dapat mengontrol dan mempengaruhi tindakan-tindakan pemerintah.

B. FUNGSI PARTAI POLITIK
Adapun fungsi partai politik antara lain :
  1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik.Disinilah fungsi dari partai politik yang akan menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa.
  2. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik. Partai politiik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi publik. Untuk dapat menjadi pemenang dalam pemilihan  umum(pemilu) serta menguasai pemerintah ( dalam artian menjadi kepala daerah, presisen ataupun pimpinan lainnya), partai politik harus bisa mensosialisasikan  dan mendapatkan dukungan masyarakat  sebanyak mungkin dengan mengedepankan bahwa partai politik berjuang unttuk masyarakat dan kepentiingan umum.
  3. Partai Politik sebagai sarana rekruitmen politik. Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang  untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai 9 political recruitmen ), dengan demikian partai politik turut memperluas partisipasi politik.
  4. Partai Politik sebagai sarana pengatur konflik. Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam bermasyarakat merupakan soal yang wajar. Jika terjadi suatu konflik dalam pemerintahan, maka partai politik berusaha untuk mengatasinya dengan jalan pedekatan ataupun cara-cara yang dilakukam oleh partai, seperti sering mengadakan rapat-rapat mulai dari sifatnya yang biasa sampai luar biasa. 

C. TIPOLOGI PARTAI POLITIK

   Tipologi partai politik ialah pengklasifikasian berbagai parpol berdasarkan kriteria tertentu, seperti asas dan orientasi, komposisi dan fungsi anggota, basis sosial dan tujuan. Klasifikasi ini cenderung bersifat ideal karena dalam kenyataannya tidak sepenuhnya demikian. Pembahasan ini penting dalam hal melihat sejauh mana fungsi-fungsi ideal partai politik dapat terwujud di Indonesia selama ini. Di bawah ini diuraikan sejumlah tipologi parpol menurut kriteria-kriteria tersebut.

   Pertama, kita dapat melihat berdasarkan asas dan orientasi dari parpol tersebut. Berdasarkan asas dan orientasinya, parpol diklasifikasikan menjadi tiga tipe. Adapun tiga tipe ini meliputi parpol pragmatis, parpol doktriner dan parpol kepentingan.

1. Parpol pragmatis ialah suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan yang tak terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu. Artinya, perubahan waktu, situasi dan kepemimpinan akan juga mengubah program, kegiatan dan penampilan parpol tersebut. Penampilan parpol pragmatis cenderung merupakan cerminan dari program-program yang disusun oleh pemimpin utamanya dan gaya kepemimpinan sang pemimpin. Partai pragmatis, biasanya muncul dalam sistem dua partai berkompetisi yang relatif stabil.

2. Parpol doktriner ialah suatu partai politik yang memiliki sejumlah program dan kegiatan kongkrit sebagai penjabaran ideologi. Partai ini biasanya terorganisasikan secara agak longgar. Hal ini tidak berarti partai politik pragmatis tidak memiliki ideologi se-bagai identitasnya. Dalam program dan gaya kepemimpinan terdapat beberapa pola umum yang merupakan penjabaran ideologi. Namun ideologi yang dimaksud lebih merupakan sejumlah gagasan umum daripada sejumlah doktrin dan program kongkrit yang siap dilaksanakan. Ideologi yang dimaksud ialah seperangkat nilai politik yang dirumuskan secara kongkrit dan sistematis dalam bentuk program-program kegiatan yang pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai. Pergantian kepemimpinan mengubah gaya kepemimpinan pada tingkat tertentu, tetapi tidak mengubah prinsip dan program dasar partai karena ideologi partai sudah dirumuskan secara kongkrit dan partai ini terorganisasikan secara ketat. Partai Komunis di mana saja merupakan contoh partai doktriner. Dan PKS pun sepertinya lebih dekat dengan klasifikasi partai doktriner ini.

3. Parpol kepentingan merupakan suatu parpol yang dibentuk dan dike¬lola atas dasar kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, etnis, agama, atau lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpartisipasi dalam pemerintahan. Partai ini sering ditemui dalam sistem banyak partai, tetapi kadangkala terdapat pula dalam sistem dua partai berkompetisi namun tak mampu mengakomodasikan sejumlah kepentingan dalam masyarakat.
Kedua, Partai politik kalau dilihat dari tujuan dan orientasi dari parpol itu sediri. 

   Walaupun permasalahan klasifikasi jenis partai ini tidaklah mudah dalam memberikan contohnya. Dalam kenyataannya, kebanyakan parpol tak hanya mempunyai basis sosial dari kalangan tertentu, tetapi juga dari berbagai kalangan dengan satu atau dua kelompok sebagai pihak yang dominan. Pendukung Partai Demokrat di Amerika Serikat pada umumnya berasal dari kalangan menengah dan bawah, berkulit hitam, dan Katholik. Hal ini tidak berarti pendukung partai ini tidak ada yang berasal dari kalangan atas, kulit putih dan Protestan.

    Pengklasifikasian jenis partai yang dilihat dari sudut pandang secara umum, adalah seperti di bawah ini:


     1.   Partai Proto

    Jenis partai ini merupakan karakter dasar dari tipe awal parpol, yang biasanya ada dalam lingkung¬an parlemen atau intraparlemen. Basis pendukungnya adalah kelas menengah ke atas. Bentuk organisasi dan ideologinya relatif rendah (sederhana). Belum sepenuhnya sebagaimana dalam ciri parpol modern. Ciri faksional masih menonjol, dan ciri yang jelas adalah pembedaan antara kelompok anggota dan non-anggota. 

    2.   Partai Kader

    Secara historis partai ini berkembang sebagai akibat hak pilih belum diberikan kepada masyarakat luas. Anggotanya kebanyak¬an kelas menengah ke atas, dan tidak memerlukan organi¬sasi besar untuk memobilisasi massa. Di In¬donesia partai yang masuk dalam kategori ini tidak begitu banyak. Karena penekanan partai kader sesungguhnya adalah terletak pada penguatan yang cukup tinggi pada level pengurusnya, dalam hal peningkatan kapasitas personalnya untuk kepentingan partai. Masih banyaknya kader loncatan yang berasal dari basis yang tidak jelas yang mewarnai partai politik di Indonesia, utamanya partai-partai pemenang Pemilu pada era reformasi.

    3.  Partai Massa.
    
       Berkembangnya jenis ini karena adanya perluasan hak pilih rakyat. Parpol ini dibentuk di luar parlemen (ekstraparlemen). Orientasi parpol ini adalah kepada basis pendukung, yaitu buruh, petani dan massa lainnva. Tujuannva adalah untuk pendidikan politik dan pemenangan pemilu. Ideologi dan organisasinya rapi. Di Indonesia tidak dapat dikatakan sepenuhnva demikian. Sebab berbagai partai yang berbasis formal massa tertentu, seperti buruh, petani maupun massa lainnya itu sifatnya masih slogan saja. Artinya, basis massa yang dilembagakannya itu sebatas untuk menarik pemilih dalam pemilu semata, dan lebih dari, untuk melakukan pendidikan politik dan sebagainya, masih sangat jauh. 
  
     4.   Partai Diktaktoral
   
      Jenis  ini adalah merupakan subtipe partai massa. Ideologinya kaku dan radikal. Pimpinan tertinggi melakukan kontrol ketat. Rekrutmen anggotanya sangat ketat, di mana anggota parpol dituntut mengabdi secara total. Di Indonesia jenis partai ini banyak juga ditemukan, terutama pada partai-partai baru yang berangkat dari ideologisasi yang baru pula. 

     5.  Partai Catch All

     Jenis partai ini merupakan gabungan antara partai kader dan massa. Mereka berusaha menampung kelompok sosial sebanyak¬banyaknya untuk menjadi anggotanya. Tujuannya memenangkan pemilu berkaitan dengan berkembangnya kelompok kepentingan dan penekan, dan ideologinya tidak terlalu kaku. Seperti telah dikatakan di muka bahwa sebagian besar partai politik di Indonesia pemenang Pemilu pada era reformasi  adalah masuk dalam kategori jenis ini. Partai-partai besar yang ada sekarang memang hidup tidak mengandalkan ideologi, namun penguatan pada kuantitas basis massa, Meskipun demikian mereka juga melakukan kaderisasi di internal elit pengurusnya, sehingga konsekuensinya adalah terabaikannya proses pendidikan politik. Banyaknya jenis partai seperti ini sesungguhnya masih sedikit jauh dari cita-cita partai modern, terutama ketika transformasi di tingkat masyarakat tidak dapat berjalan secara efektif.

   Menurut Haryanto, parpol dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya secara umum dapat dibagi mejadi dua kategori, yaitu:

  1. Partai Massa Dengan ciri utamanya adalah jumlah anggota atau pendukung yang banyak. Meskipun demikian, parta jenis ini memiliki program walaupun program tersebut agak kabur dan terlampau umum. Partai jenis ini cenderung menjadi lemah apabila golongan atau kelompok yang tergabung dalam partai tersebut mempunyai keinginan untuk melaksanakan kepentingan kelompoknya. Selanjutnya, jika kepentingan kelompok tersebut tidak terakomodasi, kelompok ini akan mendirikan partai sendiri
  2. Partai KaderKebalikan dari partai massa, partai kader mengandalkan kader-kadernya untuk loyal. Pendukung partai ini tidak sebanyak partai massa karena memang tidak mementingkan jumlah, partai kader lebih mementingkan disiplin anggotanya dan ketaatan dalam berorganisasi. Doktrin dan ideologi partai harus tetap terjamin kemurniannya. Bagi anggota yang menyeleweng, akan dipecat keanggotaannya.


Almond menggolongkan partai menjadi empat tipe :

  1. Partai Politik yang beranggotakan lapisan-lapisansosial dalam masyarakat, seperti kelas atas, menengah, dan bawah.
  2. Partai Politik yang anggotanya bearasal dari kalangan  kelompok kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, dan pengusaha.
  3. Partai Politik yang anggota-anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu, seperti islam, propesten dan hindu.
  4. Partai Politik yang anggota-anggotaya berasal dari kelomp[ok budaya teretentu, seperti suku bangsa, bahasa, dan daerah tertentu. 


Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Tipologi Partai Politik"

  1. Pelanggan yang terhormat,

    Apakah Anda memerlukan kredit finansial yang mendesak ***? * Sangat cepat dan langsung transfer ke rekening bank anda * Pelunasan dimulai delapan bulan setelah pinjaman telah diperoleh * Suku bunga rendah 1,2% * Pelunasan jangka panjang (1-30 tahun) Tinggi * Fleksibel *** maka pembayaran bulanan *. Bagaimana Panjang Akankah dibiayai? Setelah menerapkannya, Anda dapat mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam pendanaan dalam waktu 72-96 jam setelah menerima informasi yang mereka butuhkan. Hubungi kami melalui e-mail ((iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)))
                   
                   FORMULIR APLIKASI

    1) Nama lengkap:
    2) Negara:
    3) Alamat:
    4) Negara:
    5) Jenis Kelamin:
    6) Status perkawinan:
    7) Pekerjaan:
    8) Nomor Telepon:
    9) Pendapatan bulanan:
    10) Jumlah pinjaman:
    11) Durasi Pinjaman:
    12) Pinjaman obyektif:
    13) Agama:
    14) Usia
    15) Sudahkah Anda mengajukan pinjaman online sebelumnya? Ya atau tidak?


    Motto Perusahaan:
    Kebahagiaan Anda adalah Penghargaan kami untuk Pelayanan yang Baik (mendapatkan posisi keuangan Anda adalah yang kami inginkan)

    #BBMme PIN: D8980E0B
     
    *Kesopanan:*
    * ((ISLANDAR LESTARI KREDIT UNITY TERBATAS)) *

    BalasHapus